Sabtu, 20 Oktober 2012

Terapi Listrik Jantung; Defibrillasi

Defiibrillator merupakan alat yang tdk asing lagi bagi rekan-rekan yg bekerja di ICU dan UGD. karena alat yg satu ini hampir selalu tersedia di setiap ruang ICU dan UGD. Namun apakah semua sejawat yg bekerja di ruang ICU/UGD, mengerti cara kerja alat ini? masih sangsi, belum yakin,mungkin tidak tahu. Bahkan ada beberapa cerita mengenai penggunaan alat ini pada pasien asystole. akibatnya "MATI degan tenang".
Berikut sedikit penjelasan mengenai alat ini.


Defibrillator adalah alat yg digunakan untuk mengalirkan energi listrik dgn jumlah tertentu digunakan untuk mengatasi gangguan rytm jantung yg cepat.

Secara fungsi alat ini dibagi 2; yakni untuk syncronize defibrilasi biasa disebut jg cardioversi dan unsinchronize defibrilasi atau lebih dikenal dgn Defibrilasi itu sendiri. Sedangkan menurut Modenya, juga dibagi2; yakni manual dan automated. adapun menurut sistim energi yg diberikan dibagi; biphasic dan monophasic walaupun mesin defib ahir-ahir ini hampir semua menggunakan biphasic. Cara kerja biphasicpun di bagi2 yakni truncated dan restricted.
Indikasi penggunaan mesin Defibrilasi;
*Unsynchronize atau Defibrilasi;dilakukan pd Ventrikuler Fibrilasi, Ventrikuler Tachycardi tanpa nadi serta Ventrykuler Tachycardi polymorphic unstabil. dengan jumlah energi yg diberikan bisa dari 120 j(restricted) atau 150J(truncated) atau langsung 200 J pada tipe biphasic, sedangkan pd tipe monophasic diberikan 360 J tanpa escalasi.
*Syncronize Defibrilasi atau Cardioversi; dilakukan pd Ventrikuler Takikardi monomorphic Unstabil, Atrial Fluter, Atrial Fibrilasi dan Supra ventrikuler Takikardi unstabil. jumlah energi yg diberikan; atrial fluter, SVT diberikan dgn energi mulai dari 50 J. sedangkan pada VT monomorphic unstabil dan atrial fibrilasi diberikan dgn jumlah energi dari 100 J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar