Jumat, 05 Oktober 2012

Coitus Interuptus


Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.
Pengertian
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.

Gambar coitus interuptus/withdrawal method
Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalamvagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah.Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.
Efektifitas
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
Manfaat
Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
  1. Alamiah.
  2. Efektif bila dilakukan dengan benar.
  3. Tidak mengganggu produksi ASI.
  4. Tidak ada efek samping.
  5. Tidak membutuhkan biaya.
  6. Tidak memerlukan persiapan khusus.
  7. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
  8. Dapat digunakan setiap waktu.
  1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
  2. Menanamkan sifat saling pengertian.
  3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
Keterbatasan
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
  1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma selamasenggama.
  2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
  3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi coitus.
  4. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
  5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
Penilaian Klien
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukananamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
Sesuai untuk
Tidak sesuai untuk
Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.Suami dengan ejakulasi dini.
Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsilain.Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.
Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalamkeluarga berencana.Suami dengan kelainan fisik/psikologis.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera.Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.Pasangan yang tidak komunikatif.
Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.Pasangan yang tidak bersedia melakukansenggama terputus.
Pasangan yang melakukan hubungan seksualtidak teratur.
Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.
  1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama danpengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
  2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
  3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vaginapasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
  4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
  5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
  6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar