Rabu, 25 Juli 2012

PERAWATAN DEKUBITUS




1.    Pengertian
Perawatan luka yang terjadi karena tekanan yang terus menerus pada bagian-bagian tubuh sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu dan mengakibatkan nekrosis jaringan tubuh.

2.    Penyebab Dekubitus
a.    Tekanan yang lama dan terus-menerus pada posisi yang sama
b.    Iritasi jaringan tubuh yang disebabkan oleh iritasi feses, urine, atau keringat
c.    Kain alas tempat tidur yang tidak licin

3.    Tujuan
a.    Merangsang peredaran darah
b.    Memberikan perasaan nyaman pada penderita
c.    Mempercepat penyembuhan luka

4.    Persiapan Alat
a.    Baskom
b.    Sabun
c.    Air
d.   Agens pembersih atau agens topical yang diresepkan
e.    Balutan yang dipesankan
f.     Pelindung kulit
g.    Lidi kapas
h.    Plester hipoalergik atau balutan adhesif (hipafik)
i.      Sarung tangan
j.      Alat pengukur luka (tidak harus)

5.    Prosedur Pelaksanaan
1)             Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
Mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari darah. Sarung tangan harus digunakan saat memegang bahan-bahan berair dari cairan tubuh.
2)             Tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur
Mempertahankan privasi klien
3)             Baringkan klien dengan nyaman dengan area luka dekubitus dan kulit sekitar mudah dilihat
Area dapat diakses untuk membersihkan luka dan kulit sekitar
4)             Kaji luka dekubitus dan kulit sekitar untuk menentukanderajat luka
Kondisi kulit dapat mengindikasikan kerusakan jaringan progresif
·      Perhatikan warna, kelembaban, dan penampilan kulit sekitar luka
Kelembaban terus-menerus menyebabkan meserasi
·      Ukur diameter luka
Memberikan hasil pengukuran objektif dari luka. Dapat menentukan tipe balutan yang dipilih: area permukaan panjang atau lebar
·      Ukuur kedalaman luka dekubitus dengan menggunakan aplikator berujung kapas atau alat lain yang memungkinkan pengukuran kedalaman luka
Pengukuran kedalaman luka penting untuk menentukan volume luka, meskipun permukaan area sangat adekuat menunjukan kehilangan jaringan pada ulkus derajat satu atau dua, volume lebih adekuat menunjukan kehilangan jaringan pada luka dengan derajat lebih dalam 3 sampai 4.
·      Ukr kedalaman lubang kulit denga nekrosis jaringan. Gunakan aplikator berujung kapas steril dan dengan lembut tekan tepi luka
Lubang menunjukan kehilangan jaringan dibawah kulit lebih besar. Lubang mengindikasikan nekrosis jaringan progresif
5)             Cuci kulit sekitar luka secara lambut dengan air hangat dan sabun. Cuci secara menyeluruh dengan air.
Pembersihan permukaan kulit mengurangi jumlah bakteri yang menetap. Sabun dapat mengiritasi kulit.
6)             Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh dengan handuk dengan cara ditekan-tekan.
Kelembaban terus-menerus menyebabkan meserasi lapisan kulit.
7)             Gunakan sarung tangan steril.
Tekhnik aseptic harus dipertahankan selama memberihkan, mengukur, dan memasang balutan (periksa kebijakan institusional mengenai penggunaan sarung tangan bersih dan steril)
8)              Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan salin normal atau agen pembersih.Untuk luka dalam, gunakan semprit irigasi.
Menghilangkan debris yang terkelupas dari luka. Sebelumnya dibutuhkan perendaman dengan enzim untuk pengangkatan.
9)             Gunakan agens topical jika diresepkan.
Enzim
·      Pertahankan sarung tangan steril. Oleskan sedikit salep enzim pada telapak tangan.
Tidak memerlukan salep yang terlalu banyak. Lapisan yang tipis mengabsorbsi dan bekerja lebih efektif. Kelebihan obat dapat mengiritasi kulit sekitarnya. Gunakan hanya pada area yang nekrotik.
·      Ratakan obat dengan menggosok telapak tangan kuat-kuat
Agar salep lebih mudah dioleskan pada luka.
·      Oleskan salep secara tipis dan merata di atas luka nekrotik. Jangan oleskan enzim pada kulit sekitar luka.
Distribusi salep yang tetap menjamin kerja yang efektif. Enzim dapat menyebabkan luka bakar, parestesi, dan dermatitis pada kulit sekitar.
·      Basahi kasa balutan dengan cairan garam fisiologis dan tempelkan langsung pada luka..
Melindungi luka, mempertahankan permukaan lembab, mengurangi waktu yang diperlakukan untuk penyembuhan. Sel kulit secara normal hidup di lingkungan yang lembab.
·      Tutup kasa yang basah dengan satu lapis kasa kering dan plester dengan baik.
Mencegah bakteri masuk ke dalam balutan yang lembab.
Antiseptic
·      Luka dalam: berikan salep antiseptic pada tangan dengan sarung tangan dominan dan oleskan secara merata salep di sekitar luka (hindari penyebaran kontaminasi jika area terinfeksi)
Salep antiseptic menyebabkan iritasi jaringan minimal. Semua permukaan luka harus tertutup untuk mengontrol pertumbuhan bakteri secara efektif.
·      Pasang bantalan kasa steril di atas luka dan plester dengan kuat.
Melindungi luka dan mencegah hilangnya salep selama berbalik atau berubah posisi.
Agens hidrgel
·      Tutup permukaan luka dengan hidrogel menggunakan aplikator steril atau sarung tangan.
Mempertahankan kelembaban luka sambil mengabsorbsi kelebihan drainase. Mungkin digunakan sabagai karier untuk agens topical.
·      Pasang kasa kering yang halus diatas gel untuk menutupi luka dengan sempurna
Absorben seperti kasa kering digunakan untuk menahan hidrogel di atas permukaan kulit.
Kalsium alginat
·      Bungkus luka dengan alginat menggunakan aplikator atau sarung tangan.
Mempertahankan kelembaban luka saat mengabsorbsi kelembaban drainase.
·      Gunakan kasa kering yang halus atau hidrokoloid di atas alginat.
Mempertahankan alginat di atas permukaan kulit.
10)         Ubah posisi klien dengan nyaman tidak pada posisi luka dekubitus
Menghindari lepasnya balutan tanpa disengaja.
11)         Lepaskan sarung tangan dan bereskan peralatan yang basah, cuci tangan.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
12)         Catat penampilan luka dan perawatan (tipe agens topical yang digunakan, balutan yang digunakan, dan respons klien pada catatan perawat)
Observasi dasar dan inspeksi berikutnya menunjukan kemajuan penyembuhan.
13)         Dokumentasikan adanya penyimpangan penampilan luka.
Penyimpangan kondisi dapat mengindikasikan kebutuhan untuk terapi tambahan.
Perhatian:
·      Luka awal cenderung mempunyai batas tidak teratur seiring dengan pergantian hari, menjadi halus dan membalut.
·      Jika luka besar, irigasi dengan air jernih steril dan semprit irigasi dapat membantu membersihkan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar